Surat gugatan cerai istri sederhana adalah surat yang dibuat oleh suami yang ingin mengajukan permohonan cerai kepada istrinya. Hal ini dapat terjadi karena suami merasa tidak lagi mampu hidup bersama istri dan ingin mengakhiri ikatan pernikahan yang telah dibuat sebelumnya.
Pengertian Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana
Surat gugatan cerai istri sederhana memiliki pengertian sebagai surat permohonan cerai yang diajukan oleh suami kepada istrinya dengan syarat bahwa dalam surat tersebut tidak terdapat tuntutan harta gono-gini atau hak asuh anak. Surat ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh suami untuk mengakhiri pernikahan yang telah dibuat sebelumnya.
Format Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana
Format surat gugatan cerai istri sederhana terdiri dari beberapa hal yang harus dipenuhi, antara lain:
- Penulisan nomor perkara
- Identitas penggugat (suami)
- Identitas tergugat (istri)
- Uraian permohonan
- Penutup surat
Contoh Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana
Berikut ini adalah beberapa contoh surat gugatan cerai istri sederhana:
Contoh 1
Nomor Perkara: 001/Pdt.G/2022/PN.JKT.PST
Yang menggugat:
Nama: Budi
Umur: 35 tahun
Alamat: Jl. Raya No. 10, Jakarta
Kepada:
Nama: Ani
Umur: 30 tahun
Alamat: Jl. Raya No. 12, Jakarta
Permohonan:
Dengan ini saya, Budi, mengajukan permohonan cerai sederhana kepada istri saya, Ani. Saya merasa bahwa hubungan kami telah tidak harmonis lagi dan kami sudah tidak bisa hidup bersama lagi. Namun, saya tidak mengajukan tuntutan harta gono-gini atau hak asuh anak. Oleh karena itu, saya berharap surat ini dapat segera diproses dengan baik dan adil.
Demikian surat gugatan cerai sederhana ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, 2 Februari 2022
Hormat saya,
Budi
Contoh 2
Nomor Perkara: 002/Pdt.G/2022/PN.JKT.PST
Yang menggugat:
Nama: Ahmad
Umur: 40 tahun
Alamat: Jl. Merdeka No. 15, Jakarta
Kepada:
Nama: Rina
Umur: 35 tahun
Alamat: Jl. Merdeka No. 17, Jakarta
Permohonan:
Dengan ini saya, Ahmad, mengajukan permohonan cerai sederhana kepada istri saya, Rina. Saya merasa bahwa hubungan kami sudah tidak harmonis lagi dan tidak bisa hidup bersama lagi. Namun, saya tidak mengajukan tuntutan harta gono-gini atau hak asuh anak. Oleh karena itu, saya berharap surat ini dapat segera diproses dengan baik dan adil.
Demikian surat gugatan cerai sederhana ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, 3 Februari 2022
Hormat saya,
Ahmad
Contoh 3
Nomor Perkara: 003/Pdt.G/2022/PN.JKT.PST
Yang menggugat:
Nama: Dodi
Umur: 30 tahun
Alamat: Jl. Sudirman No. 20, Jakarta
Kepada:
Nama: Rika
Umur: 25 tahun
Alamat: Jl. Sudirman No. 22, Jakarta
Permohonan:
Dengan ini saya, Dodi, mengajukan permohonan cerai sederhana kepada istri saya, Rika. Saya merasa bahwa hubungan kami sudah tidak harmonis lagi dan tidak bisa hidup bersama lagi. Namun, saya tidak mengajukan tuntutan harta gono-gini atau hak asuh anak. Oleh karena itu, saya berharap surat ini dapat segera diproses dengan baik dan adil.
Demikian surat gugatan cerai sederhana ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, 4 Februari 2022
Hormat saya,
Dodi
Contoh 4
Nomor Perkara: 004/Pdt.G/2022/PN.JKT.PST
Yang menggugat:
Nama: Eko
Umur: 45 tahun
Alamat: Jl. Thamrin No. 25, Jakarta
Kepada:
Nama: Fitri
Umur: 40 tahun
Alamat: Jl. Thamrin No. 27, Jakarta
Permohonan:
Dengan ini saya, Eko, mengajukan permohonan cerai sederhana kepada istri saya, Fitri. Saya merasa bahwa hubungan kami sudah tidak harmonis lagi dan tidak bisa hidup bersama lagi. Namun, saya tidak mengajukan tuntutan harta gono-gini atau hak asuh anak. Oleh karena itu, saya berharap surat ini dapat segera diproses dengan baik dan adil.
Demikian surat gugatan cerai sederhana ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Jakarta, 5 Februari 2022
Hormat saya,
Eko
Kesimpulan
Surat gugatan cerai istri sederhana adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh suami untuk mengakhiri pernikahan dengan istri. Surat ini memiliki format yang harus dipenuhi, antara lain penulisan nomor perkara, identitas penggugat dan tergugat, uraian permohonan, dan penutup surat. Dalam surat gugatan cerai sederhana, tidak terdapat tuntutan harta gono-gini atau hak asuh anak. Dalam penulisan surat gugatan cerai sederhana, diperlukan penggunaan bahasa yang formal dan jelas agar mudah dipahami oleh pihak yang berwenang.