Ketika pasangan yang menikah mengalami konflik yang tidak dapat diatasi, salah satu pilihan yang dapat diambil adalah bercerai. Namun, untuk mengajukan permohonan cerai, diperlukan surat gugatan cerai istri atau suami yang harus disampaikan ke Pengadilan Agama. Surat gugatan cerai istri ini berisi tuntutan atas pemutusan hubungan perkawinan.

Pengertian Surat Gugatan Cerai Istri

Surat gugatan cerai istri adalah surat yang diajukan oleh istri kepada suaminya atau sebaliknya untuk mengajukan permohonan cerai. Surat ini berisi tuntutan untuk mengakhiri hubungan perkawinan yang telah terjadi antara kedua belah pihak. Surat gugatan cerai istri biasanya diajukan ke Pengadilan Agama setempat.

Surat gugatan cerai istri merupakan dokumen penting yang harus disusun dengan cermat dan teliti. Surat ini harus memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh hukum agar dapat diterima oleh Pengadilan Agama.

Format Surat Gugatan Cerai Istri

Format surat gugatan cerai istri dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan Pengadilan Agama setempat. Namun, secara umum, format surat gugatan cerai istri harus mengikuti struktur dan format yang telah ditetapkan oleh hukum.

Berikut adalah format surat gugatan cerai istri yang umumnya digunakan:

  1. Nomor surat gugatan cerai istri
  2. Nama dan alamat lengkap istri sebagai penggugat
  3. Nama dan alamat lengkap suami sebagai tergugat
  4. Uraian fakta dan alasan yang melatarbelakangi permohonan cerai
  5. Tuntutan atas pemutusan hubungan perkawinan
  6. Bukti-bukti yang mendukung tuntutan
  7. Permohonan pengadilan untuk memutuskan perkara dan menyatakan cerai
  8. Tanda tangan penggugat

Format surat gugatan cerai istri harus disusun dengan jelas dan rapi agar mudah dibaca dan dipahami oleh pihak yang berwenang. Selain itu, surat ini juga harus dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang relevan seperti akta nikah, akta lahir anak, dan dokumen-dokumen lain yang mendukung tuntutan.

Contoh Surat Gugatan Cerai Istri

Berikut adalah contoh surat gugatan cerai istri yang dapat digunakan sebagai referensi:

Contoh 1

Nomor: 001/SGC/VI/2021 Pengadilan Agama Jakarta Selatan Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: Siti Nurhayati Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 10 Desember 1990 Alamat: Jl. Raya Pasar Minggu No. 15, Jakarta Selatan Agama: Islam Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, bukan mewakili pihak lain, dengan ini mengajukan gugatan cerai terhadap suami saya: Nama: Ahmad Rizky Pratama Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 28 Agustus 1989 Alamat: Jl. Raya Pasar Minggu No. 15, Jakarta Selatan Agama: Islam Pekerjaan: Karyawan Swasta Alasan permohonan cerai adalah karena suami saya telah melakukan perselingkuhan dengan wanita lain yang mengakibatkan rumah tangga kami retak dan tidak dapat dipertahankan. Saya telah berusaha untuk memperbaiki hubungan kami, namun tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu, saya memohon kepada pengadilan untuk memberikan putusan cerai dan memutuskan perkara ini dengan seadil-adilnya. Lampiran: 1. Akta Nikah 2. Akta Kelahiran Anak 3. Bukti-bukti perselingkuhan suami

Contoh 2

Nomor: 002/SGC/VI/2021 Pengadilan Agama Surabaya Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: Rina Indriani Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 5 Mei 1992 Alamat: Jl. Kusuma Bangsa No. 25, Surabaya Agama: Islam Pekerjaan: Wiraswasta Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, bukan mewakili pihak lain, dengan ini mengajukan gugatan cerai terhadap suami saya: Nama: Bambang Suryadi Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 12 Januari 1990 Alamat: Jl. Kusuma Bangsa No. 25, Surabaya Agama: Islam Pekerjaan: Wiraswasta Alasan permohonan cerai adalah karena suami saya telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan saya dan anak-anak saya mengalami trauma dan ketakutan. Saya telah mencoba untuk memperbaiki hubungan kami, namun tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu, saya memohon kepada pengadilan untuk memberikan putusan cerai dan memutuskan perkara ini dengan seadil-adilnya. Lampiran: 1. Surat Keterangan dari Pihak Berwenang tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga 2. Akta Nikah 3. Akta Kelahiran Anak

Contoh 3

Nomor: 003/SGC/VI/2021 Pengadilan Agama Bandung Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: Dewi Lestari Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 15 November 1991 Alamat: Jl. Sunda No. 10, Bandung Agama: Islam Pekerjaan: Pegawai Swasta Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, bukan mewakili pihak lain, dengan ini mengajukan gugatan cerai terhadap suami saya: Nama: Adi Prayitno Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 2 Maret 1990 Alamat: Jl. Sunda No. 10, Bandung Agama: Islam Pekerjaan: Pegawai Swasta Alasan permohonan cerai adalah karena suami saya telah meninggalkan saya dan anak-anak kami selama lebih dari 2 tahun tanpa ada kabar atau alasan yang jelas. Saya telah mencoba untuk mencari tahu keberadaannya namun tidak berhasil. Oleh karena itu, saya memohon kepada pengadilan untuk memberikan putusan cerai dan memutuskan perkara ini dengan seadil-adilnya. Lampiran: 1. Akta Nikah 2. Akta Kelahiran Anak 3. Surat Keterangan dari Keluarga dan Tetangga tentang Meninggalkan Rumah Tangga

Contoh 4

Nomor: 004/SGC/VI/2021 Pengadilan Agama Medan Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: Maria Magdalena Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 3 Januari 1993 Alamat: Jl. Merdeka No. 20, Medan Agama: Katolik Pekerjaan: Wiraswasta Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, bukan mewakili pihak lain, dengan ini mengajukan gugatan cerai terhadap suami saya: Nama: Andreas Jaya Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 10 Oktober 1990 Alamat: Jl. Merdeka No. 20, Medan Agama: Katolik Pekerjaan: Wiraswasta Alasan permohonan cerai adalah karena suami saya telah melakukan perselingkuhan dengan pria lain yang mengakibatkan saya dan anak-anak kami merasa terhina dan tersiksa. Saya telah mencoba untuk memperbaiki hubungan kami, namun tidak