Surat hibah merupakan salah satu bentuk perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah yang diatur dalam undang-undang Malaysia. Surat hibah ini juga dikenal dengan istilah wasiat hidup atau wasiat yang dibuat oleh seseorang untuk memberikan harta benda kepada orang lain pada saat ia meninggal dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengulas mengenai pengertian, format, dan contoh surat hibah Malaysia.

Pengertian Surat Hibah

Surat hibah merupakan suatu bentuk perjanjian yang dibuat secara tertulis antara pemberi hibah dan penerima hibah. Dalam surat hibah ini, pemberi hibah akan memberikan harta benda (baik itu uang, properti, atau aset lainnya) kepada penerima hibah. Surat hibah ini diatur dalam Undang-Undang Malaysia, dimana penerima hibah akan menerima hak milik atas harta benda yang diberikan oleh pemberi hibah.

Format Surat Hibah

Surat hibah harus dibuat secara tertulis dan memuat informasi-informasi penting yang berkaitan dengan perjanjian tersebut. Berikut ini adalah format yang harus diperhatikan dalam membuat surat hibah:

  1. Header: Di bagian atas surat, harus mencantumkan informasi mengenai identitas pemberi hibah dan penerima hibah, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas diri.
  2. Isi Surat: Di dalam isi surat, harus mencantumkan informasi mengenai harta benda yang diberikan, termasuk jumlah dan jenis harta benda yang diberikan. Selain itu, harus mencantumkan juga informasi mengenai syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut.
  3. Tanggal dan Tanda Tangan: Di bagian akhir surat, harus mencantumkan tanggal dan tanda tangan pemberi hibah dan penerima hibah sebagai tanda persetujuan atas perjanjian yang dibuat.

Contoh Surat Hibah

Berikut ini adalah beberapa contoh surat hibah yang dapat digunakan sebagai referensi:

Contoh Surat Hibah 1

Surat Hibah

Dengan ini saya, Budi Setiawan, memberikan hibah kepada anak saya, Ika Setiawati, sebesar RM 100.000,- (seratus ribu ringgit) untuk digunakan sebagai modal usaha. Hibah ini diberikan atas dasar kehendak saya sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut:

  1. Hibah ini tidak dapat dibatalkan atau dicabut kembali setelah saya meninggal dunia.
  2. Hibah ini tidak dapat dialihkan atau diwariskan kepada pihak lain.
  3. Penerima hibah wajib mengembalikan hibah ini apabila ia meninggal dunia sebelum saya meninggal dunia.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan sebenarnya dan atas dasar kehendak saya sendiri.

Surabaya, 1 Januari 2021

Budi Setiawan

(Tanda tangan pemberi hibah)

Contoh Surat Hibah 2

Surat Hibah

Dengan ini saya, Dewi Rahmawati, memberikan hibah kepada anak saya, Ahmad Setiawan, sebesar RM 200.000,- (dua ratus ribu ringgit) untuk digunakan sebagai biaya pendidikan Ahmad di universitas terkemuka di Malaysia. Hibah ini diberikan atas dasar kehendak saya sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut:

  1. Hibah ini diberikan untuk tujuan pendidikan Ahmad dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lain.
  2. Hibah ini tidak dapat dibatalkan atau dicabut kembali setelah saya meninggal dunia.
  3. Hibah ini tidak dapat dialihkan atau diwariskan kepada pihak lain.
  4. Penerima hibah wajib memberikan laporan keuangan kepada pemberi hibah setiap tahun.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan sebenarnya dan atas dasar kehendak saya sendiri.

Jakarta, 1 Januari 2021

Dewi Rahmawati

(Tanda tangan pemberi hibah)

Contoh Surat Hibah 3

Surat Hibah

Dengan ini saya, Tono Susanto, memberikan hibah kepada saudara saya, Budi Santoso, sebesar RM 500.000,- (lima ratus ribu ringgit) untuk digunakan sebagai modal usaha. Hibah ini diberikan atas dasar kehendak saya sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut:

  1. Hibah ini diberikan untuk tujuan usaha dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lain.
  2. Hibah ini tidak dapat dibatalkan atau dicabut kembali setelah saya meninggal dunia.
  3. Hibah ini tidak dapat dialihkan atau diwariskan kepada pihak lain.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan sebenarnya dan atas dasar kehendak saya sendiri.

Bandung, 1 Januari 2021

Tono Susanto

(Tanda tangan pemberi hibah)

Contoh Surat Hibah 4

Surat Hibah

Dengan ini saya, Sri Mulyani, memberikan hibah kepada organisasi sosial yang bergerak di bidang kesehatan, sebesar RM 1.000.000,- (satu juta ringgit) untuk digunakan sebagai biaya operasional. Hibah ini diberikan atas dasar kehendak saya sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut:

  1. Hibah ini diberikan untuk tujuan sosial dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lain.
  2. Hibah ini tidak dapat dibatalkan atau dicabut kembali setelah saya meninggal dunia.
  3. Hibah ini tidak dapat dialihkan atau diwariskan kepada pihak lain.
  4. Organisasi sosial wajib memberikan laporan keuangan kepada pemberi hibah setiap tahun.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan sebenarnya dan atas dasar kehendak saya sendiri.

Jakarta, 1 Januari 2021

Sri Mulyani

(Tanda tangan pemberi hibah)

Kesimpulan

Surat hibah merupakan salah satu bentuk perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah yang diatur dalam undang-undang Malaysia. Surat hibah ini harus dibuat secara tertulis dan memuat informasi-informasi penting yang berkaitan dengan perjanjian tersebut, seperti identitas pemberi hibah dan penerima hibah, jenis dan jumlah harta benda yang diberikan, serta syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Dalam membuat surat hibah, harus diperhatikan format yang harus diikuti agar perjanjian tersebut sah dan sesuai dengan undang-undang yang ber